Rabu, 21 September 2011

Kultur Jaringan

Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel, sekelompoksel, jaringan dan organ , serta menumbuhkannya dalam keadaan aseptik, sehingga bagian-bagian tersebut dapatmemperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman utuh kembaliTujuan kegiatan kultur jaringan adalah perbanyakanmasal tanaman yang biasanya sangat lambat dengan metoda konvensionaldalam jumlah yang besar dalam waktu yang singkat, selain itu diperolehtanaman yang bebas virus, membantu pemulian tanaman untuk mempercepatpencapaian tujuan penelitian pada tanaman yang biasa diperbanyak secara vegetatif. Sedangkan manfaat yang diperoleh dalam kegiatan kultur jaringan ini adalah :
1.    Sebagai sarana dalam penelitian pertumbuhan danperkembangan berbagai organ tanaman.
2.    Dapat diarahkan untuk perbanyakan massal tanaman untuk memenuhi kebutuhan bibit.
3.    Eliminasi virus pada bibit tanaman.
4.    Menciptakan variasi-variasi melalui Variasi somaclonal dari kalus.

STEP-STEP KULTUR JARINGAN PADA TANAMAN KRISAN
Pengambilan Eksplan Sumber eksplan berupa pucuk dan nodus berasal daritanaman induk krisan di rumah kaca perbenihan Balithi Segunung danplanlet di laboratorium kultur jaringan Balithi Segunung. Pembuatan Media MSMedia yang digunakan untuk tanamankrisan di Balithi Segunung adalah media induksi tunas dan media perbanyakan. Komposisi media yang digunakan untukinduksi tunas adalah½ MS + 0.5 IAA komposisi media yang digunakan untuk perbanyakan adalah½ MS + 0.1IAA Menyiapkan Eksplan Dalam perbanyakan tanaman secara kultur jaringan eksplan merupakan factorpenting penentu keberhasilan. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalampemilihan sebagai bahan kultur adalah jenis tanaman, bagian tanamanyang digunakan, morfologi permukaan, lingkungan tumbuhnya, kondisitanaman, dan musim waktu mengambilnya. Umumnya bagian tanaman yang digunakan sebagai eksplan adalah jaringan muda yang sedang aktif karenamempunyai regenerasi yang tinggi.Eksplan yang digunakan pada tanaman krisan adalah nodus karena untuk menginduksi tunas aksilar. Kultur AseptikKrisan Sterilisasi Sterilisasimerupakan kegiatan untuk menghilangkan kontaminan organisme yang menempel di permukaan eksplan. Tujuan utama tahap ini adalah mengusahakan kultur yang aseptik dan aksenik.Aksenik berarti bebasdari mikroorganisme yang tidak diinginkan, sedangkan aseptic berarti
bebas dari mikroorganisme.
Cara sterilisasi untuk tanaman krisan adalah
·    Mengambil eksplan yang telah diseleksi berdasarkan ketahanan vigor, hama penyakit, dan jumlah daun 4 - 5 helai atau 3 - 4 nodus.
·    Memotong eksplan per nodus dengan mengurangi atau memotong sebagian helai daun.
·    Eksplan direndam dalam larutan Benlatte dan Bactomicyn (fungisida dan bakterisida), masing-masing sebanyak 1 g/300 ml aquades sambil dikocok-jocok selama 30 menit.
·    Membilas eksplan dengan air destilasi sebanyak 4 - 5 kali.
·    Selanjutnya eksplan dibawa ke laminar.
·    Eksplan dimasukkan ke dalam larutan tween 2 tetes/100 ml aquades sambil dikocok-kocok selama 5 menit.
·    Eksplan dimasukkan ke dalam larutan Chlorox 0.5 % selama 5 menit sambil dikocok-kocok.
·    Selanjutnya eksplan dimasukkan ke dalam larutan Chlorox 1 % selama 3 menit sambil dikocok-kocok.
·    Eksplan dibilas dengan air destilasi sebanyak 5 - 6 kali.

Penanaman Eksplan Kegiatan
Penanaman eksplan ke dalam botol kultur disebut dengan inokulasi. Kegiatan ini dilakukan setelah eksplan disterilisasi, diawali dengan memotong bagian permukaan eksplan. Selanjutnya eksplan berupa nodus ditanam sebanyak dua buah dalam media ½ MS + IAA 0.5 mg/l, sedangkan eksplan berupa pucuk tidak perlu ditanam, cukup diletakkan saja pada media yang sama sebanyak 3 buah. Sebelum ditutup dengan plastik wrap, plastik transparan, dan karet, botol media yang telah ditanami terlebih dahulu dipanaskan di atas api bunsen. Selanjutnya botol diberi label jenis tanaman dan tanggal penanaman. Eksplan yang telah dikulturkan dibawa ke ruang inkubasi dan dilakukan pengamatan 2 - 3 hari satu kali selama 5 minggu. Parameter untuk kegiatan penanaman eksplan:
1.    Tinggi tunas
2.    Jumlah daun Subkultur Subkultur adalah proses pemindahan dan pemotongan planlet dari media lama ke media baru.

Bagian planlet yang disubkultur adalah pucuk dan node pertama hingga node keempat. Setiap node terdiri atas satuhelai daun. Dalam penanaman diusahakan daun tidak menyentuh media untuk mengurangi kemungkinan kontaminasi. Dalam satu botol media ditanami 3 - 5 planlet. Parameter yang digunakan dalam kegiatan subkultur:
1.    Waktu kemunculan akar (hari)
2.    Jumlah akar
3.    Waktu kemunculan tunas (hari)
4.    Tinggi tunas (mm)
5.    Jumlah daun
6.    Kondisi tanaman yang ditandai oleh ada tidaknya kontaminasi oleh bakteri atau jamur, baik pada media maupun pada planlet.

Aklimatisasi merupakan kegiatan akhir teknik kultur jaringan. Aklimatisasi adalah proses pemindahan planlet dari lingkungan yang terkontrol ke kondisi lingkungan tak terkendali, baik suhu, cahaya, dan kelembaban. Aklimatisasi dilakukan untuk mengadaptasikan tanaman hasil kultur jaringan terhadap lingkungan baru sebelum ditanam dan dijadikan tanaman induk untuk produksi dan untuk mengetahui kemampuan adaptasi tanaman dalam lingkungan tumbuh yang kurang aseptik. Metode aklimatisasi dibagi menjadi 2, yaitu metode langsung (direct) dan metode tidak langsung (indirect). Metode langsung:
1.    Menyiapkan planlet dalam botol yang akan diaklimatisasi dan mengeluarkan planlet secara hati-hati dari dalam botol.
2.    Membersihkan akar tanaman dari agar-agar yang masih melekat dengan air.
3.    Merendam akar tanaman dalam larutan benlatte selama 5 menit.
4.    Menanam tanaman pada bak media arang sekam yang telah dibasahi.
5.    Tutup bak dengan plastik transparan selam 1 - 2 minggu.
6.    Setelah 1 -2 minggu plastik dibuka dan tanaman dibiarkan tumbuh dan berkembang dalam bak aklimatisasi hingga minggu ketiga sampai keempat.
7.    Selanjutnya tanaman dipindahkan ke dalam polibag-polibag kecil sampai siap untuk di tanam di lapang.

Metode tidak langsung:
1.    Menyiapkan planlet dalam botol yang akan diaklimatisasi dan mengeluarkan planlet secara hati-hati dari dalam botol
2.    Memotong tanaman tepat pada bagian bawah nodus ketiga kemudian merendamnya dalam larutan benlatte selama 5 menit.
3.    Menanam tanaman pada bak media arang sekam yang telah dibasahi.
4.    Tutup bak dengan plastik transparan selam 1 - 2 minggu.