Senin, 10 Oktober 2011

tanah dan nutrisi tanaman

TANAH DAN NUTRISI PADA TUMBUHAN
A.Tanah
          Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai ''pedogenesis''. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.
Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swiss yang bekerja di Amerika Serikat, menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami modifikasi/pelapukan akibat dinamika faktor iklim, organisme (termasuk manusia), dan relief permukaan bumi (topografi) seiring dengan berjalannya waktu.
1.1.Karateristik Tanah
Tubuh tanah (solum) tidak lain adalah batuan yang melapuk dan mengalami proses pembentukan lanjutan. Usia tanah yang ditemukan saat ini tidak ada yang lebih tua daripada periode Tersier dan kebanyakan terbentuk dari masa Pleistosen. Tubuh tanah terbentuk dari campuran bahan organik dan mineral. Tanah non-organik atau tanah mineral terbentuk dari batuan sehingga ia mengandung mineral. Sebaliknya, tanah organik (organosol/humosol) terbentuk dari pemadatan terhadap bahan organik yang terdegradasi.
Tanah organik berwarna hitam dan merupakan pembentuk utama lahan gambut dan kelak dapat menjadi batu bara. Tanah organik cenderung memiliki keasaman tinggi karena mengandung beberapa asam organik (substansi humik) hasil dekomposisi berbagai bahan organik. Kelompok tanah ini biasanya miskin mineral, pasokan mineral berasal dari aliran air atau hasil dekomposisi jaringan makhluk hidup. Tanah organik dapat ditanami karena memiliki sifat fisik gembur (sarang) sehingga mampu menyimpan cukup air namun karena memiliki keasaman tinggi sebagian besar tanaman pangan akan memberikan hasil terbatas dan di bawah capaian optimum. Tanah non-organik didominasi oleh mineral. Mineral ini membentuk partikel pembentuk tanah. Tekstur tanah demikian ditentukan oleh komposisi tiga partikel pembentuk tanah: pasir, lanau (debu), dan lempung. Tanah pasiran didominasi oleh pasir, tanah lempungan didominasi oleh lempung. Tanah dengan komposisi pasir, lanau, dan lempung yang seimbang dikenal sebagai geluh (loam).
Warna tanah merupakan ciri utama yang paling mudah diingat orang. Warna tanah sangat bervariasi, mulai dari hitam kelam, coklat, merah bata, jingga, kuning, hingga putih. Selain itu, tanah dapat memiliki lapisan-lapisan dengan perbedaan warna yang kontras sebagai akibat proses kimia (pengasaman) atau pencucian (leaching). Tanah berwarna hitam atau gelap seringkali menandakan kehadiran bahan organik yang tinggi, baik karena pelapukan vegetasi maupun proses pengendapan di rawa-rawa. Warna gelap juga dapat disebabkan oleh kehadiran mangan, belerang, dan nitrogen. Warna tanah kemerahan atau kekuningan biasanya disebabkan kandungan besi teroksidasi yang tinggi; warna yang berbeda terjadi karena pengaruh kondisi proses kimia pembentukannya.
1.3.Peran Bahan Organik Tanah
            Secara umum bahan-bahan organic dapat berperan bagi tanah dalam memperbaiki sipat fisik,kimia dan biologi tanah
·  Sifat fisik
         Peranan sifat organic terhadap sifat fisik tanah adalah memancing pengumpalan tanah dalam bentuk granula,menurunkan tingkat plastisitas tanah,mempertahankan tampungan air,memperbaiki stuktur sehingga dapat mengurangi resiko terkena erosi dan mempengaruhi warna dasar tanah.
·  Sifat kimia
         Peranan bahan organic terhadap sifat kimia tanah adalah meningkatkan unur hara tanah sehingga mempermudah pembentukan mineral tanah, meningkatkan persediaan kandungan fosfor dalam tanah dan meningkatkan tukar kation (KTK) tanah.
·  Sifat Biologi
         Peranan sifat bahan organic terhadap sifat biologis tanah adalah meningkatkan populasi tanah,meningkatkan cadangan makanan bagi organism yang ada dalam tanah, dan meningkatkan keanekaragaman hayati dalam tanah.
          Bahan organik memiliki peran penting dalam menentukan kemampuan tanah untuk mendukung tanaman, sehingga jika kadar bahan organik tanah  menurun, kemampuan tanah dalam mendukung produktivitas tanaman juga menurun. Menurunnya kadar bahan organik merupakan salah satu bentukkerusakan tanah yang umum terjadi. Kerusakan tanah merupakan masalah penting bagi negara berkembang karena intensitasnya yang cenderung meningkat, sehingga tercipta tanah-tanah rusak yang jumlah maupun intensitasnya meningkat. Kerusakan tanah secara garis besar dapat digolongkan menjadi tiga kelompok utama, yaitu kerusakan sifat kimia, fisika danbiologi tanah. Kerusakan kimia tanah dapat terjadi karena proses pemasaman tanah, akumulasi garam - garam (salinisasi), tercemar logam berat, dan tercemar senyawa-senyawa organic dan xenobiotik seperti pestisida atau tumpahan minyak bumi (Djajakirana, 2001). Fungsi bahan organik di dalam tanah sangat banyak, baik terhadap sifat fisik, kimia maupun biologi tanah, antara lain sebagai berikut (Stevenson,1994):
1. Berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap ketersediaan hara. Bahan organik secara langsung merupakan sumber hara N, P, S, unsur mikro maupun unsur hara esensial lainnya. Secara tidak langsung bahanorganic membantu menyediakan unsur hara N melalui fiksasi N2dengan caramenyediakan energi bagi bakteri penambat N2, membebaskan fosfat yang difiksasi secara kimiawi maupun biologi dan menyebabkan pengkhelatan unsur mikro sehingga tidak mudah hilang dari zona perakaran.
2.Membentuk agregat tanah yang lebih baik dan memantapkan agregat yang telah terbentuk sehingga aerasi, permeabilitas dan infiltrasi menjadi lebih baik. Akibatnya adalah daya tahan  tanah terhadap erosi akan meningkat
3.Meningkatkan retensi air yang dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman.
4.Meningkatkan retensi unsur hara melalui peningkatan muatan di dalam tanah.
5.Mengimmobilisasi senyawa antropogenik maupun logam berat yang masuk ke dalam tanah .
6. Meningkatkan kapasitas sangga tanah
7.Meningkatkan suhu tanah
8.Mensuplai energi bagi organisme tanah
9. Meningkatkan organisme saprofit dan menekan organisme parasit bagi tanaman.
1.3. komponen Tanah
          Ada lima komponen yang dapat kita kategorikan sebagai komponen tanah
·  Mineral Tanah
          Mineral tanah berasal dari batu-batuan induk,yang oleh berbagai macam proses mengalami penghancuran sehingga menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Penghancuran batuan induk dialam dapat terjadi karena iklim (perubahan panas dan dingin,hujan,angin),oleh aktivitas tumbuhan pionir (lumut kerak atau lichen) atau kegiatan mekanik seperti terjadinya gesekan-gesekan antar batuan dan oleh adanya aktivitas manusia
·  Organik Tanah
          Bahan organik didalam tanah berasal dari tumbuhan dan hewan-hewan yang telah mati,yang setelah mengalami penghancuran dan pembusukan oleh serangga dan mikroba,komponen organiknya akan masuk kedalam tanah dan merupakan bagian dari tanah tersebut. bahan organik tanah adalah semua jenis senyawa organik yang terdapat di dalam tanah, termasuk serasah, fraksi bahan organik ringan, biomassa mikroorganisme, bahan organik terlarut di dalam air, dan bahan organik yang stabil atau humus.
·  Air dan larutan Tanah
       Air dalam tanah merupakan komponen yang penting bagi kehidupan tumbuhan yang tumbuh diatasnya,air dalam tanah berkisar mulai dari kurang sekali sampai jenuh dengan air,didalam air tanah biasanya terlarut banyak mineral dan senyawa lainya,yang secara keseluruhan disebut larutan tanah dan merupakan sumber nutrisi bagi tumbuhan.
·  Amosfir Tanah
         Udara yang mengisi rongga-rongga antar partikel tanah disebut atmosfir tanah.kandungan udara antar partikel tanah disebut atmosfir tanah.kandungan udara antar partikel tanah ini sangat ditentukan oleh ukuran tanah yang membangunnya dan berkisar antara 30% untuk tanah pasir sampai 50% untuk tanah liat. Kandungan udara tanah ini akan lebih besar lagi pada tanah-tanah yang kaya akan bahan organik. pada tanah yang kandungan airnya berlebihan,sehingga mengisi seluruh rongga antar partikel tanah, kandungan udara tanahnya dapat mendekati 0%.
·  Organisme Tanah
         Organisme yang hidup dalam tanah dapat dimasukkan sebagai bagian dari tanah itu sendiri,organism tanah yang terdiri dari flora dan fauna tanah,banyak membantu dalam menentukan struktur dan sipat tanah,seperti tingkat kegemburan tanah,kandungan organic dan mineral tanah serta udara tanah,termasuk kedalam flora tanah adalah bakteri,jamur dan ganggang,sedangkan yang termasuk kedalam fauna tanah adalah protozoa,insekta dan hewan-hewan tinggi yang membuat lubang didalam tanah.
1.4.Unsur Hara Dalam Tanah
Beberapa Unsur Hara Yang Dibutuhkan Tanaman : Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl).
Unsur hara tersebut tergolong unsur hara Essensial. Berdasarkan jumlah kebutuhannya bagi tanaman, dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Unsur Hara Makro Unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar Unsur Hara Mikro Unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah kecil Unsur Hara Makro Unsur hara makro meliputi:N,P,K,Ca,Mg,S Unsur Hara Mikro
Unsur hara mikro meliputi :Fe,Mn,B,Mo,Cu,Zn,Cl, Fungsi Unsur Hara Makro (n-p-k)
Banyak para hobiis dan pencinta tanaman hias, bertanya tentang komposisi kandungan pupuk dan prosentase kandungan N, P dan K yang tepat untuk tanaman yang bibit, remaja atau dewasa/indukan. Berikut ini adalah fungsi-fungsi masing-masing unsur tersebut :
·  Nitrogen ( N )
-   Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan
-   Merupakan bagian dari sel ( organ ) tanaman itu sendiri
-   Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman
-   Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti daun
-   Tanaman yang kekurangan unsur N gejalanya : pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati.
·     Phospat ( P )
-   Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman
-   Merangsang pembungaan dan pembuahan
-   Merangsang pertumbuhan akar
-   Merangsang pembentukan biji
-   Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel
-   Tanaman yang kekurangan unsur P gejaalanya : pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan ( kurang sehat )
·  Kalium ( K )
-   Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air.
-   Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit
-   Tanaman yang kekurangan unsur K gejalanya : batang dan daun menjadi lemas/rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun.
1.5.Tanah Dan Ketersediaan Hara
Tanah merupakan campuran yang heterogen dan beragam dari partikel mineral anorganik, hasil rombakan bahan organic, dan berbagai jenis mikroorganisme, bersama-sama dengan udara dan air yang didalamnya terlarut berbagai garam-garam anorganik dan senyawa organic. Partikel mineral terdiri dari pasair, lempung, dan liat yang terutama tersusun dari silicon, oksigen, dan aluminium.
Partikel liat dan koloid organic penting artinya bagi kesuburan tanah, karena kemampuan bahan ini dalam mengadsorpsi kation. Permukaan mineral liat akan bermuatan negative jika beberapa atom Si4+ digantikan oleh atom Al3+ dan beberapa atom Al3+ digantikan oleh Mg2+ atau Fe2+. Jika pergantian ini terjadi, maka sisi negative mineral liat ini akan tersedia untuk menyerap kation-kation yang terlarut didalam air tanah. Urutan liotropik (lyotropic series) dari kation yang akan teradopsis adalah H+  > Ca2+ > Mg2+  > K+ = NH4+ > Na+. Ion hidrogen akan teradsorpsi lebih kuat dibandingkan dengan kation lainnya  dan yang terlemah adalah ion natrium. Kation-kation yang terikat pada partikel tanah ini tidak akan mudah tercuci, sehingga tetap tersedia bagi tanaman. Senyawa organik dapat pula memiliki muatan negative karena ionisasi gugus karboksil  (-COOHà - COO- + H+) dan gugus hidroksil (-OH) dari senyawa fenoloik dari penguraian lignin kayu. Dengan demikian senyawa organik dapat mengadsorpsi kation-kation tersebut.
Kation yang terikat pada partikel liat atau senyawa organic dapat dipertukarkan dengan kation yang terlarut dalam larutan tanah. Proses ini disebut pertukaran kation dan kemampuan tanah untuk mempertukarkan kation, yang sering disingkat KTK. Pertukaran kation yang teradsorpsi dengan ion H+ sangat penting artinya, karena menyebabkan ketersediaan dari kation tersebut bagi akar tanaman. Ion H+ dibebaskan oleh akar dari asam malat dan senyawa organik lainnya kedalam tanah. Ion H+ juga dibebaskan jika CO2 juga bereaksi dengan air membentuk H2CO3..
Karena partikel tanah dan bahan organic tanah lebih bermuatan negative, maka unsure hara yang tersedia dalam entuk anion, seperti fosfat (H2PO4- atau HPO42- tergantung pH), nitrat (NO3-), tersedia bagi tanaman. Nitrogen memang dapat tersedia dalam bentuk ammonium (NH4+) tetapi bentuk ini segera teroksidasi membentuk nitrat oleh bakteri didalam tanah. Oleh sebab itu, sebagian besar tanaman (kecuali keluarga leguminosa) akan membutuhkan pemupukan nitrogen untuk memacu pertumbuhannya.
1.6. Prinsip Penyerapan Hara
Perlu ditekankan kembali bahwa serapan ion dikendalikan oleh membrane (paling tidak membrane sel endodermis). Sehubungan dengan peranan membran ini, maka ada 4 prinsip penyerapan ion, yakni:
1.      Jika sel tidak melangsungkan metabolism atau mati, maka membrannya akan lebih mudah dilalui oleh bahan-bahan yang terlarut (solute).
2.      Molekul air dan gas-gasyang terlarut didalamnya, seperti N2, O2, dan CO2 dapat melalui membran dengan mudah.
3.      Bahan terlarut yang bersifat hidrofobik menembus membran dengan kemudahan sebanding dengan tingkat kelarutannya dalam lemak.
4.      Ion-ion atau molekul-molekul yang bersifat hidrofilik dengan tingkat kelarutan dalam lemak yang sama akan menembus membran dengan tingkat kemudahan yang berbanding terbalik denga ukurannya (berat molekulnya).
Jika sel dimatikan dengan perlakuan suhu tinggiatau dengan menggunakan senyawa racun, atau jika proses metabolismenya dihambat dengan perlakuan suhu rendah atau dengan menggunakan senyawa penghambat reaksi metabolismenya, maka sebagia ion (atau bahan terlarut) akann keluar dengan mudahdari dalam sitoplasma sel. Hal ini merupakan bukti, bahwa permeabilitas membrane terhadap ion tersebuat menjadi meningkat.
Belum dapat dijelaskan secara memuaskan bagaimana air (dan gas-gas tertentu) dapat keluar-masuk melalui membrane dengan leluasa. Tetapi jelas fenomena ini memberikan keuntungan bagi metabolisme tanaman. Dari hasil percobaan terbukti bahwa air dapat lebih cepat menembus suatu membrane artifisial yang tersusun dari hanya fosfolipida, dibandingkan melalui membrane alami sel tumbuhan. Hasil pembuktian ini memberikan indikasi bahwa air agaknya menembus membrane sel tumbuhan melalui bagian lipida dari membrane, bukan melalui protein membrane sebagaimana sebelumnya diasumsikan.
B.NUTRISI PADA TUMBUHAN
            Tumbuhan memerlukan kombinasi yang tepat dari berbagai nutrisi untuk tumbuh, berkembang, dan bereproduksi. Ketika tumbuhan mengalami malnutrisi, tumbuhan menunjukkan gejala-gejala tidak sehat. Nutrisi yang terlalu sedikit atau yang terlalu banyak dapat menimbulkan masalah. Nutrisi tumbuhan dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu :
·  Makronutrien.
Makronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah banyak, yaitu nitrogen, kalsium, potasium, sulfur, magnesium, dan fosfor.
·  Mikronutrien
Mikronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit, seperti besi, boron, mangan, seng, tembaga, klor, dan molybdenum. Baik makro dan mikronutrien diperoleh akar tumbuhan melalui tanah. Akar tumbuhan memerlukan kondisi tertentu untuk dapat mengambil nutrisi-nutrisi tersebut dari dalam tanah. Pertama, tanah harus lembap sehingga nutrien dapat diambil dan ditransport oleh akar. Kedua, pH tanah harus berada dalam rentang dimananutrien dapat dilepaskan dari molekul tanah. Ketiga, suhu tanah harus berada dalam rentang dimana pengambilan nutrien oleh akar dapat terjadi. Suhu, pH, dan kelembapan optimum untuk tiap spesies tumbuhan berbeda. Hal ini menyebabkan nutrien tidak dapat dipergunakan oleh tumbuhan meskipun nutrien tersebut tersedia di dalam tanah. Pertumbuhan tanaman tidak hanya dikontrol oleh faktor dalam (internal), tetapi juga ditentukan oleh faktor luar (eksternal). Salah satu faktor eksternal tersebut adalah unsur hara esensial. Unsur hara esensial adalah unsur-unsur yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Apabila unsur tersebut tidak tersedia bagi tanaman, maka tanaman akan menunjukkan gejala kekurangan unsur tersebut dan pertumbuhan tanaman akan terhambat. Berdasarkan jumlah yang diperlukan kita mengenal adanya unsur hara makro dan unsur hara mikro.
2.1. Kebutuhan Nutrisi Tumbuhan
Komposisi Kimia Tumbuhan Memberikan Petunjuk Mengenai Kebutuhan Nutrisi
            Aristoteles berpendapat bahwa tanah menyediakan bahan-bahan untuk pertumbuhan tumbuhan,karena tumbuhan muncul dari tanah.daun menurut aristoteles,hanya berfungsi untuk meneduhi buah yang sedang berkembang pada abad ketujuh belas seorang dokter belgia  bernama jean-baptise wan helmont melakukan sebuah percobaan untuk membuktikan hipotesis yang menyatakan bahwa tumbuhan tumbuh karena menyerap tanah,ia menanam sebuah benih semaian dari pohon willow didalam sebuah pot yang mengandung 90.9 kg tanah,setelah lima tahun pohon willow itu tumbuh hingga mencapai berat 76,8 kg,akan tetapi hanya 0,06 kg tanah yang menghilang dari pot itu.van halmont mengambil kesimpulan bahwa pohon willow tersebut tumbuh sebagian besar air yang ia tambahkan secara teratur ,satu abad kemudian ,Stephen hales,seorang ahli fisiologi dari inggris,mempostulatkan bahwa tumbuhan diberi makan sebagian besar oleh udara.
            Nutrient mineral adalah unsur kimia essensial yan diserap dari tanah dalam bentuk ion organic,sebagai contoh,tumbuhan membutuhkan nitrogen yang mereka peroleh dari tanah teutama dalam bentuk ion-ion nitrat (NO­­3-). Namun demikian,seperti yang dapat kita simpulkan dari data van Helmont,nutrient mineral dari tanah hanya member kontribusi kecil pada masa keseluruhan tumbuhan tersebut,sekitar 80% sampai 85% dari herba (tumbuhan yang tidak berkayu) adalah air dan sebagian besar tumbuhan tumbuh dengan cara mengakumulasi air didalam vakoula tengah sel-selnya.selain itu,air sesungguhnya dapat dianggap sebagai nutrient karena air menyediakan sebagian besar atom hydrogen dan beberapa dari atom-atom oksigen yang digabungkan kedalam senyawa organic pada peristiwa fotosintesis.namun demikian hanya sebagian kecil saja dari air yang masuk kedalam suatu tumbuhan yang menyumbangkan atom kepada molekul organic.umumnya lebih dari 90% air yang diserap oleh tumbuhan hilang melalui transpirasi,dan sebagian besar dari air yang dipertahankan oleh tumbuhan ternyata berfungsi sebagai bahan pelarut,memungkinkan terjadinya pemanjangan sel,an bertugas mempertahankan bentuk jaringan yang lunak dengan cara menjaga agar sel-sel tetap turgid.
            Dengan demikian, karbon, oksigen, hydrogen, unsure pembentuk karbohidrat, adalah unsure yang paling berlimpah didalam bahan kering tumbuhan. Karena beberapa molekul organic mengandung nitrogen sulpur atau fosfor, unsur-unsur ini relative berlimpah dalam tumbuhan.
            Lebih dari 50% unsure kimia didalam bahan-bahan an organic yang membentuk tumbuhan itu, akan tetapi tidak mungkin semua unsur ini esensial. Akan mampu menyerap dengan cara yang agak selektif, memungkinkan tumbuhan itu mengakumulasi unsu-unsur esensial yang sangat kecil jumlahnya yang mungkin ada didalam tanah namun demikian sampai pada keadaan tertentu minera-mineral didalam suatu tumbuhan memperlihatkan komposisi yang sama denga komposisi tanah dimana tumbuhan itu tumbuh. Tumbuhan yang ditanam dibekas-bekas tambang misalnya bias mengandung emas atau perak. Mempelajari komposisi kimia tumbuhan akan member petunjuk mengenai kebutuhan nutrisi tumbuhan tersebut, akan tetapi kita harus mampu membedakan unsu-unsur yang esensial dari unsure-unsur yang hanya sekedar ditemukan saja didalam tumbuhan itu.
2.2. Peranan Tanah Dalam Nutrisi Tumbuhan
Karakteristik Tanah Merupakan Fakor Lingkungan Yang Penting Dalam Ekosistem Darat
            Tekstur dan komposisi kimia tanah merupakan factor utama yang menentukan jenis tumbuhan apa yang dapat tumbuh dengan baik pada suatu lokasi tertentu,apakah itu suatu ekosistem alam atau daerah pertanian.tumbuhan yang tumbuh secara alamiah pada jenis tertentu dapat beradaftasi terhadap kandungan mineral dan struktur tanah tersebut dan mampu menyerap air  dan mengekstraksi  nutrient essential dari tanah itu.pada waktu berinteraksi dengan tanah yang mendukung pertumbuhannya,hubungan antara dan tumbuhan merupakan komponen kritis dari siklus-siklus nutrient yang menopang ekosistem darat.
Tekstur Dan Komposisi Tanah
            Tanah berasal dari pelapukan bantuan padat,air merembes kedalam celah batu dan membeku selama musim dingin akan merekatkan batu tersebut,dan asam yang terlarut dalam air tersebut juga membantu memecahkan batu.begitu memasuki batu,organism-organisme akan mempercepat perombakan.lichen,fungi,bakteri,lumut,dan akar tumbuhan vaskuler semuanya mensekresi asam,dan perluasan akar yang tumbuh dalam celah batu dan kerikil,hasil akhir dari semua aktivitas ini adalah bunga tanah (topsoil),suatu campuran pertikel yang diperoleh dari batu,organism hidup dan humus suatu residu bahan organic yang dibusukkan secara bertahap. Bunga tanah dan lapisan-lapisan tanah lain yang berbeda atau horizon.
            Tekstur bunga tanah bergantung dari ukuran partikelnya yang diklafikasikan dalam suatu rentang dari pasir kasar sampai partikel tanah liat mikroskopis.tanah yang subur umumnya adalah lempung (loam),yang terbuat hamper dalam jumlah yang hampir berimbang antara pasir,silt (partikel dengan ukuran sedang),dan tanah liat.tanah lempung memiliki cukup partikel halus untuk menyediakan luas permukaan yang besar untuk menahan mineral dan air,yang menempel ke patikel tersebut. akan tetapi lempung juga memiliki cukup partikel kasar untuk menyediakan ruangan udaa yang mengandung oksigen yang dapat digunakan oleh akar untuk respirasi seluler.jika tanah tidak dikeringkan secara mencukupi ,akar akan lemas karena ruangan udara digantikan oleh air,akar bisa juga terserang oleh jamur yang akan tumbuh subur pada tanah yang terendam,hal inilah bahaya bagi tumbuhan rumah yang diberikan air secara berlebihan dalam pot yang tidak memiliki system lubang drainase secara memadai,namun demikian,beberapa tumbuhan beradaptasi dengan tanah yang penuh dengan air,sebagai contoh pohon bakau dan banyak jenis tumbuhan lain yang menempati rawa dan lumpur memiliki akar yang telah termodifikasi ebagi pembuluh berlubang yang tumbuh kearah atas dan berfungsi sebagai snorkel (pipa udara),yang membawa oksigen turun kebawah dari udara.
            Bunga tanah merupakan tempat bagi organisme dengan jumlah dan keragaman yang menabjubkan.satu sendok the tanah memiliki sekitar lima milliard bakteri yang tinggal bersama berbagai fungi,ganggang,protista lainnya,serangga,cacing tanah,misalnya,mengaerasi tanah melalui sarang lubang dalam tanah,dan menambahkan lendir yang menahan partikel tanah yang halus menjadi mengumpul.metabolisme bakteri mengubah komposisi mineral tanah.akar tumbuhan mengestraksi air dan mineral,juga mempengaruhi pH tanah dan memperkuat tanah melawan erosi.
            Humus adalah pembusukan bahan organic yang terbentuk oleh kerja bakteri dan fungi  pada organism yang telah mati,seperti feses,daun-daun yang gugur,dan buangan organik  lainya.humus mencegah tanah liat menjadi lengket satu sama lain dan membentuk tanah gembur yang menahan air namun masih cukup berpori untuk terjadinnya aerasi akar yang mencukupi.humus juga merupakan cadangan nutrient mineral yang kembali secara perlahan-lahan ke tanah ketika mikroorganisme menguraikan bahan organik
Ketersedian Air Dan Mineral Tanah
Setelah curah hujan yang tinggi,air akan mengalir menuju ruangan yang lebih besar dalam tanah,akan tetapi ruangan yang lebih kecil masih tetap menahan air karena tertarik oleh partikel tanah,yang memiliki permukaan yang bermuatan listrik.beberapa air ini menempel sangat erat
Banyak mineral dalam tanah,khususnya mineral yang bermuatan positif,seperti kalium (K),kalsium (Ca),dan magnesium (Mg) menempel melalui daya tarik listrik kepermukan partikel tanah liat pada tanah liat yang bermuatan negatif.
Konservasi Tanah Merupakan Salah Satu Tahap Menuju Yang Berkelanjutan
            Untuk memahami konservasi tanah,kita harus memulai dengan pendapat bahwa pertanian adalah tidak alamiah.dihutan,padang rumput,dan ekosistem alami lainnya,nutrient mineral umumnya didaur ulang melalui penguraian bahan organic yang mati dalam tanah,sebaliknya,ketika kita memanen tanaman,unsur-unsur essensial dialihkan dari siklus kimia yang berlangsung dilokasi tersebut.umumnya,pertanian akan menguras kandungan mineral tanah
·  pupuk
Pupuk umumnya diperkaya dengan nitrogen, fosfor, dan kalium, ketiga unsur mineral yang paling umum kurang terdapat pada tanah, lading, dan kebun. Pupuk komersil, seperti pupuk yang dapat dibeli pada toko keperluan taman, dilabel dengan kode tiga angka yang menandakan kandungan mineralnya. Pupuk yang ditandai dengan “10-12-8” misalnya, adalah 10% nitrogen (sebagai ammonium atau nitrat), 12% fosfor (sebagai asam fosfat), dan 8% kalium (sebagai mineral kalium).
·     Irigasi
          Ketersediaan air sering kali membatasi pertumbuhan tumbuhan bahkan lebih dari defesiensi mineral. irigasi dapat merubah bentuk suatu gurun menjadi taman. Akan tetapi bercocok tanam di daerah kering adalah suatu pemborosan besar dalam sumber daya air. Metode irigasi baru bisa mengurangi resiko kehabisan air atau kehilangan tanah pertanian akibat salinisasi (kumulsi garam). Sebagai contoh,irigasi tetes sekarang digunakan sebagai alternative  untuk menggenangi tanah pada banyak tanaman.

pembelahan sel

pembelahan sel

Siklus pembelahan sel
Sel bereproduksi dengan cara menggandakan isinya dan kemudian memisahkannya menjadi dua. Siklus pembelahan sel merupakan cara mendasar bagi organism untuk berkembang biak, paa organism uniselluler, seperti bacteria dan sel ragi, setiap kali melakukan pembelahan sel menghasilkan organism baru, sedangkan pada multiselluler dibutuhkan banyak kali pembelahan untuk menghasilkan organism baru, disamping juga dibutuhkan untuk menggantikan sel-sel yang rusak sampai mati atau mati yang telah terprogram
Berdasarkan mekanismenya dikenal 3 macam cara pembelahan sel, yaitu amitosis, mitosis dan miosis.
*     Amitosis
dinamakan pula pembelahan langsung, oleh karena mekanismenya inti membelah tanpa melibatkan pembentukan kromosom.
*     Mitosis
 ini satu sel induk akan menjadi dua sel keturunananya dan secara garis besarnya pada mahluk hidup multiselluler akan terjadi dua macam cara pembelahan sel dimana pada mitosis jumlah kromosom sel induk, sedangkan pada miosis jumlah kromosom sel induknya. Sedangkan pada miosis jumlah kromosom keturunannya hanya separuh dari jumlah kromosom sel induknya. Dengan adanya perbedaan antara mitosis dan miosis terdapat pula perbedaan dalam proses pembelahan sel.
        Pembelahan sel secara mitosis ini dilaksanakan untuk memperbanyak sel yang ada dalam tubuh makhluk hidup sehingga makhluk hidup ini dapat bertambah besar /bertumbuh.sebenarnya dalam setiap pembelahan sel dapat di lihat adanya dua macam pembelahan yang terjadi secara berurutan.yaitu pembelahan inti sel atau kariokinesis yang kemudian di ikuti pembelahan itoplasma atau sitokenesis.pembelahan sitoplasm terjadi secara sederhana sehingga tidak banyak di amati sedangkan pembelahan inti terjadi secara lebih kompleks karena dalam inti sel inilah terdapat kromosom yang akan menentukan sifat-sifat dari sel keturunan yang terjadi setelah pembelahan sel selesai.  Pada dasarnya mitosis terjadi melalui beberapa tahap yang meliputi:
1. Propase
2. Metapse
3. Anapase
4. Telopase
 perubahan tertentu di dalam sel sehingga siap untuk membelah. Didalam tahap interfase ini,yaitu pada tahap S,telah terjadi sintese  DNA dan terjadi replikasi dari DNA dalam kromosom sehingga kromosom bersifat diploid.
          Dalam tahap S ini telah terjadi replikasi dari sentriol yang semula hanya satu unit kemudian menjadi sepasang atau dua unit yang sama. Pada tahap selanjutnya sepasang sentriol ini akan berpisah dua masing- masing bergerak menuju ke tepi dan akan bertindak sebagai kutub-kutub pembelahan sel.
          Jadi pada tahap G2 sel telah mempunyai kromosom yang bersifat diploid dan mempunyai sepasang unit sentriol atau dengan kata lain sel telah siap untuk mengadakan atau memulai pembelahan.
Dari penelitian dalam jurnal Katrina F Cooper dan Randy Strich membahas tentang Para anafase mempromosikan kompleks adalah sebuah kompleks yang sangat lestari ligase E3 yang menengahi penghancuran kunci peraturan protein selama kedua divisi mitosis dan meiosis. Dalam rangka mempertahankan ploidi, kerusakan ini harusterjadi setelah protein peraturan telah dieksekusi fungsi mereka. Dengan demikian, peraturan APC / C kegiatan itu sendiri adalah penting untuk menjaga ploidi selama semua jenis pembelahan sel. Selama pembelahan sel mitosis, dua aktivator dilestarikan protein yang disebut Cdc20 dan CDH1 diperlukan untuk kedua aktivasi APC / C dan pemilihan substrat. Namun, secara signifikan sedikit yang diketahui tentang bagaimana protein mengatur APC / C aktivitas selama meiosis nuklir khusus divisi. Selain itu, baik ragi budding dan lalat memanfaatkan meiosis-spesifik aktivator ketiga. dalam Saccharomyces Cerevisiae, ini meiosis aktivator spesifik disebut Ama1. Tinjauan ini meringkas pengetahuan kita tentang bagaimana Cdc20 dan Ama1 mengkoordinasikan APC / C kegiatan untuk mengatur divisi nuklir meiosis dalam ragi.kemudian dari jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem peraturan yang mengatur pengembangan meiosis meminjam banyak dari sistem pengendalian mitosis pembelahan sel. Sebagai contoh, ditargetkan ubiquitin proteolisis yang dimediasi faktor pengatur kunci masih mendorong meiosis dan mitosis dalam satu arah. Selain itu,perusakan jalur diatur oleh surveilans pos sistem untuk memastikan pelaksanaan satu peristiwa sebelumnya melanjutkan ke yang berikutnya. Namun, karakteristik unik terkait dengan meiosis seperti haploidization, dan fakta bahwa meiosis bukanlah siklus melainkan linier diferensiasi jalur, mengharuskan modifikasi signifikan dari mitosis jalur peraturan. Pada awal, APC/CCdc20- kerusakan tergantung dari Ume6 duduk di titik keputusan antara meiosis dan mitosis. Menghancurkan Ume6 menginduksi khusus set gen mampu menginduksi fase Meis bawah kondisi (tidak adanya nitrogen dan nutrisi lainnya) yang akan melarang fase mitosis S. Selanjutnya, kemampuan untuk mengeksekusi dua divisi nuklir tanpa campur tangan S fase memerlukan fine tuning halus APC/CCdc20 kegiatan untuk mengizinkan reassembly dari gelendong meiosis II tanpa memungkinkan pembentukan pra-replikasi kompleks pada Replikasi DNA asal. Akhirnya, sebagai post-meiosis sel dapat akan aktif untuk jangka waktu diperpanjang, penghancuran semua tiga APC / C aktivator melindungi terhadap cepat matang masuk kembali ke siklus sel mitosis.
Propase
Pada tahap propase ini mula-mula sentriol telah mengalami replikasi dan terletak di tengah sel/ di radiair mengelilingi setiap sentriol sehingga tampak seperti sinar bintang dan di namakan asrter. Sentriol dengan asternya akan bergerak terus ke pinggir sel dan sementara itu mikrotubuli akan membentuk bangunan yang menghubungkan ke dua sentriol sehingga akan tampak bangunan yang seperti kumparan yang di namakan spindel.
Di dalam inti sel akan terjadi pula perubahan-perubahan yang dimulai dengan perubahan pada kromosom. Benang-benang kromatin yang dalam tahap interfase telah membentuk pasang  pasangan kromatid yang mempunyai bagian yang mengecil yang di namakan kinetokor akan melakukan gerakan memutar dengan kinetokornya sebagai pusat gerakan sehingga benang -benang ini akan memutari satu sama lain disertai dengan pemendekan benang-nenang kromatid sehingga tampak menjadi lebih tebal.  Dengan demikian maka susunan kromatid akan tampak lebih jelas satu bangunan yang berupa kromosom dengan sentromer dan lengan-lengannya. Selain itu, dalam inti sel akan dapat dilihat bahwa nukleous akan mulai mengecil dan akhirnya menghilang sedikit demi sedikit. Dengan demekian pada akhirnya tahap profase ini akan dapat dilihat adanya perubahan- perubahan:
1.     membran inti telah menghilang
2.     Nukleous telah menghilang
3.     sentriol telah mencapai kutub-kutub pembelahan sel dengan mempunyai aster dan spindel yang  menghubungkan ke dua unit sentriol.
4.     benang - benang kromatid telah terlihat sebagai kromosom yang telah mempunyai sentromer lengkap dengan lengan-lengannya.
Metapase
Pada tahap ini benang kromatid yang telah membentuk kromosom akan menempatkan diri di bidang ekuator antara dua buah kutub pembelahan. Pada waktu itu juga terbentuk benang-benang penghubung antara kinetokor dengan kutub-kutub pembelahan sel yang di namakan chromosomal fibers yang nantinya bertindak seolah -olah sebagai benang yang menarik kromatid ke arah kutub-kutub pembelahan sel.
           Setelah semua kromatid tersusun dalam bidang ekuator, kromatid ini akan mulai terpisah dari pasangannya dan masing -masing akan di hubungkan dengan kutub pembelahan sel pada setiap sisi. Tahap metapase ini diakhiri dengan tertariknya bagian kinetokor kearah kutub pembelahan sel masing -masing sementara itu lengan kromatidnya masih melekat satu sama lain.
Anafase
            Pada tahap ini akan terjadi pemisahan lengan-lengan kromatid secara sempurna sehingga betul-betul terbentuk pasangan kromososm yang masing-masing akan bergerak menuju kutub pembelahan sel. Pergerakan kromosom ini semula diduga akibat tarikan benang-benang spindel yan menghubungkan kinetokor dengan kutub pembelahan sel tetapi dari hasil penelitian selanjutnya diketahui bahwa pergerakan ini disebabkan oleh karena pemendekan khromosomal fibers yang tersusun dari mikrotubulii yang mengandung tubulin yang akan mengalami polimerisasi sehingga mikrotubulinya memendek.
            Kromatid yang telah terpisah sempurna ini yang kenal sebagai kromosom yang mempunyai bagian-bagian seperti telah dibicarakan dalam pembahasan sebelumnya. Pada tahap akhir anapase ini akan tampak bahwa kromosom telah berkumpul atau mengelompok pada masing-masing kutub pembelahan sel dan disamping itu membran plasma akan tampak mulai berubah sehingga sel akan tampak lebih memanjang atau lonjong.
Telofase
            Setelah kromosom terkumpul pada kutub pembelahan sel pada akhir tahap anaphase maka akan dimulai tahap telofase, pada tahap ini akan terbentuk membran inti yang akan melingkupi komosom pada masing-masing kutub pembelahan sel. Pada saat pembentukan membran plasma akan tampak mulai berubah sehingga sel akan tampak menipis dn akhirnya hanya akan tampak menipis dan akhirnya hanya akan tampak sebagi butir-butir kromtin. Pembentukan membran inti diikuti dengan pemisahan sitoplasma beserta orgnel yang ada pemisahan sitoplasma ini mula-mula didahului oleh pelekukan membrane sel kedalam dan akhirnya sitoplasma terpisah satu sama lain.
            Jadi pada akhir tahap telopase ini akan terbentuk dua sel yang sama dalam bentuk dan sifatnya karena bersal dari satu sel dan masing-masing mengandung kromosom yang sama karena kromosomnya juga berasal dari satu kromosom yang mengalami eplikasi. Kromosom yang terdapat dalam sel muda ini mempunyai sifat diploid sehingga nantinya akan mempunyai kemampuan untuk mengadakan replikasi membentuk pasangan kromosom pada pembelahan berikutnya.
            Setelah berakhirnya pembelahan sel ini maka sel muda akan kembali mengadakan pertumbuuhan sel dengan melalui tahap-tahap tertentu yaitu: tahap G1,tahap S dan tahap G2 sehingga sel menjadi dewasa dan siap untuk membelah lagi .
            Dengan cara pembelahan mitosis ini maka keaktifan sel karena berbagai sebab dapat diganti dengan sel baru sehingga fungsi jaringan tidak terganggu pada mahluk hidup pada makhluk hidup yang masih muda pembelahan sel terutama ditunjukkan untuk mengadakan pertumbuhan individu sehingga mencapai dewasa.

mitosis2
Pembelahan Miosis
            Miosis ini terjadi pada saat sel kelamin mahluk hidup sehingga nantinya sel-sel keturunannya akan mempunyai jumlah kromosom separuh jumlah kromosom sel induk. Sel kelamin yang dihasilkan mempunyai jumlah kromosom separuh nantinya akan bergabung dengan sel kelamin dari jenis lawannya dalam proses konsepsi/pembuahan untuk selanjutnya membentuk zigot yang mempunyai jumlah komosom sama dengan jumlah kromosom dari sel-sel makhluk hidup induknya. Dengan demikian maka sipat-sipat makhluk hidup hasil pembuahan sel kelamin ini akan mempunyai kesamaan dengan induk jantan maupun betinanya karena kromosomnya bersal dari dua individu yang berbeda yaitu individu jantan dan individu betina berbagai kelainan kromosom dapat terjadi dalam tubuh mahluk hidup sebagai akibat proses meiosis yang berjalan tidak sempurna. Dalam pembelahan reduksi  atau meiosis ini dikenal juga beberapa tahap pembelahan sel yang berbeda dengan tahapan yang terjadi dalam mitosis. Pada dasarnya meiosis ini merupakan proses pembelahan sel dimana terjadi replikasi DNA sekali tetapi diikuti dengan proses pembelahan sel dua kali sehingga tiap sel nantinya akan mempunyai jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom sel induk. Pembelahan reduksi atau meiosis ini mempunyai tahapan yang lebih kompleks dari pada mitosis dan pada dasarnya meliputi:
Profase
            Tahap profase I ini merupakan tahap yang paling menentukan dalam proses meiosis karena dalam tahap ini terjadi beberapa perubahan mendasar diantaranya adalah pembentukan pasangan kromosom homolog, pertukaran bahan-bahan genetik, tahap ini memakan waktuyang paling lama dan juga merupakan tahap yang paling kompleks berbeda dengan tahap profase dalam mitosis. Tahap  profase I ini dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu: preleptone, leptone, zygotene, pakhytene,  diplotene dan diakenesis.
Preleptotene
            Tahap ini merupakan tahap awal dari profase I dimana benang-benang kromosom masih tampak tipis ndan sukar damati, hanya kromosom seks yang tampak agak nyata.
Leptotene
            Benang kromosom mulai kelihatan lebih tebal sehingga tampak sebagai benang panjang dengan penebalan yang lebih erlihat pada beberapa bagian karena adanya kromomer.Bila diamati dengan mikroskop electron kromosom masih tampak sebagai dua kromatid yang saling menempel.
 Zygotene
            Pada tahap ini kroosom mulai tampak lebih jelas dimana kromosom yang homolog akan berpasangan secara lebih rapi yang berarti kromomer yang homolog akan berpasangan. Pachytene Pada tahap ini pasangan kromosom telah lebih sempurna dan kemudian dan ikuti oleh adanya. pemendekan kromosom sehingga terlihat lebih tebal dan sudah jelas danya sentromer. Dalam tahap ini akan terjadi pertukaran bahan- bahan genetika melalui prose crossing over pada kromosom yang homolog.

Diplotene
            Pada tahap ini terjadi pemisahan  kromosom homolog yang terjadi menempel satu sama lain sehingga akan menjadi renggang. Pemisahan ini tidak terjadi secara sempurna karena diantara kedua kromosom terdapat bagian yang masih menempel atau terdapat perlekatan yang  disebut chiasmata dimana terjadi proses crossing over.
            Tahap pakyten dan diploten merupakan tahap yang paling menentukan karena pada tahap kedua tahap ini terjadi pertukaran bahan-bahan genetika dalam kromosom sehingga akan menentukan  sifat yang akan diturunkan sifat yang akan diturunkan kepada generasi berikutnya, oleh karena itu kedua tahap ini dapat berlangsungan sangat lama dapat berhari-hari dapat pula sampai bertahun-tahan. Misalnya pada manusia yang sejak fetus berumur 5 bulan alam kandungan sudah dapat dijumpai adanya ooslt pada tahap diplotene yang baru akan berkembangan ketahap berikutnya setelah anak menjadi dewasa (akan mulai terjadi ovulasi)
Yang baru terjadi bertahun-tahun kemudian.

Diakenesis
            Pada tahap ini kromosom mengalami pemendekan sehingga tampak lebih jeas tetapi masih tersebar dalam inti dan dalam masa ini terjadi terminalisasi chiasmata dimana chiasmata akan bergerak menuju keujung kromosom, sementara itu nucleus mulai menghilang.

Prometafase I
Tahap I ini merupakan tahap yang berlangsungan pendek yang mendahului metaphase I. Pada tahap ini membran inti mulai menghilang dan kromosom tampak lebih pendek dan menebal sehingga kromosom tampak mempunyai 4. Legan karena merupakan dua buah kromosom yang berpasangan.

Metapase
            Seperti pada mitosis pada tahap metaphase ini kromosom akan tampak tersusun dibidang ekuator dan mulai terjadi pemisahan kromosom hanya bedanya dengan mitosis pada miosis pasangan kromosom hanya bedanya dengan mitosis paa miosis pasangan kromosom tidak terpisah tetapi tetap merupakan satu kesatuan. Kalau pada mitosis sepasang kromosom akan terpisah menjadi dua, satu bagian akan berada disebelah kanan sedang bagian lain berada disebelah kanan sedang bagian lain berada disebelah kiri, pada miosis pasangan kromosom akan  berada pada satu sisi sedang pasangan kromosom lainnya yang homolog akan berada pada sisi lain.
Anafase 1
            Kromosom yang pada bidang ekuator akan mulai bergerak menuju kekutub pembelahan sehingga akan semakin jelas bahwa pasangain kromosom sebelah kiriakan menuju kekutub kiri sedang pasangan homolognya akan menuju kekutub sebelah kanan.
Telofase 1
            Tahap ini merupakan tahap terakhir dari meiosis I dan tampak bahwa kromosom telah berkumpul di kutub-kutub pembelahan. Keadaan ini kemudian di susul dengan pembentukan membrane inti dan  pemisahan sitoplasma. Setelah itu kromosom akan mulai membentuk benang-benang tipis sehingga tidak tampak khas seperti bentuk kromosom umumnya seperti yang terjadi pada mitosis.
Interfase
                Tahap ini merupakan tahap antara meiosis 1 dan 11 yang berlangsung sangat pendek dan tidak terjadi repliksi kromosom. Dengan emikian,kromosom dalam sel ini merupakan kromosom hasil pembelahan meiosis 1yang jumlahnya hanya separuh dari kromosom induknya.
Propase II
                  Tahap ini merupakan tahap awal dari meiosis 11 yang di mulai dengan terbentuknya spindel, aster, pergeseran sentriol ke kutub pembelahan dan perubahan lain seperti yang terjadi dalam mitosis.

Metaphase II
            Pada tahap ini juga terjadi pengumpulan kromosom pada bidang equator seperti yang terjadi dalam mitosis sehingga terjadi pemisahan pasangan kromosom yang masing-masing akan tersusun pada sisi yang berlawanan.
Anafase II
            Seperti yang terjadi dalam mitosis disini akan terjadi pergeseran kromosom kearah kutub pembelahan masing-masing. Pada tahap inipun membran sel telah mulai berubah bentuk menjadi lebih lonjong.
Telofase II
            Kromosom telah berkumpul pada kutub-kutub pembelahan dan diikuti pembentukan membrane inti serta pemisahan sitoplasma. Dengan berakhirnya tahap ini maka selesai pembelahan miosis dengan menghasilkan empat buah sel yang masing-masing mempunyai jumlah kromosom separuh dari sel induknya.
penelitian dari jurnal Conly L. Rieder1,2,3 and Richard Cole1  yaitu Distribusi yang sama dari kromosom selama mitosis dan meiosis tergantung pada pemeliharaan adik kromatid kohesi. Dalam komentar ini kita meninjau bukti bahwa, selama meiosis, mekanisme yang mendasari kohesi dari kromatid sepanjang lengan mereka berbeda dari yang bertanggung jawab untuk kohesi dalam sentromer wilayah. Kami kemudian berpendapat bahwa kromatid pada mitosis suatu kromosom juga ditambatkan di sepanjang lengan mereka dan dalam
Sentromer dengan mekanisme yang berbeda, dan bahwa tindakan fungsional dari kedua mekanisme dapat temporal dipisahkan dalam berbagai kondisi. Akhirnya, kami menunjukkan bahwa dalam ketiadaan menambatkan centromeric, kohesi lengan cukup untuk mempertahankan kohesi kromatid selama prometaphase mitosis. kohesi hromosome selama meiosis dimediasi oleh dua mekanisme terpisah. Yang pertama memegang kromatid tetanggalengan bersama-sama dan diselesaikan di anafase I. Mekanisme ini mungkin dimediasi, sebagian, oleh anggota baru-baru ini diidentifikasi cohesin kompleks. Mekanisme kedua memegang kromatid bersama dalam sentromer setelah lengan mereka telah berpisah. Ini koneksi biasanya dapat rusak hanya pada awal anaphase II, dan itu tampaknya dimediasi oleh protein-protein dan structural unik untuk daerah sentromer yang melibatkan unsur-unsur misalnya yang Drosophila mei-s332 dan protein Ord dan homolog mereka. Pemisahan kromatid selama mitosis juga tampaknya didasarkan pada
dua mekanisme yang sama yang biasanya bekerja secara bersamaan tetapi yang dapat dipisahkan temporal bawah eksperimental kondisi. Di masa depan akan sangat penting untuk menentukan apakah dan bagaimana dua mekanisme yang beroperasi selama meiosis untuk memisahkan
kromosom terkait dengan yang bekerja selama mitosis. Ini juga akan menjadi penting untuk mengidentifikasi protein lain yang terlibat dalam lengan dan kohesi sentromer, untuk menentukan apakah pembubaran dari kohesi dalam berbagai daerah melibatkan aktivitas APC dan, jika jadi, bagaimana kegiatan ini adalah diferensial diatur antara meiosis, meiosis II, dan mitosis.
Bagan perbandingan antara mitosis dengan meiosis

Perbedaan-perbedaan tersebut antara lain :
1.     Mitosis bertujuan untuk perbanyakan sel untuk proses pertumbuhan, sedangkan meiosis membentuk sel gamet ( pada hewan dan tumbuhan berbiji ) dan spora pada tumbuhan berspora dam brfungsi mengurangi jumlah kromosom agar keturunan mempunyai jumlah kromosom yang sama dari generasi ke generasi
2.     Mitosis terjadi di jaringan meristematis ( pd tumbuhan di ujung akar dan batang ),  sedangkan meiosis terjadi di dalam organ kelamin jantan dan betina
3.     Mitosis berlangsung melalui tahapan : profase-metafase-anafase dan telofase diselingi oleh interfase, sedangkan meiosis berlangsung melalui tahapan : profase I – metafase I – anafase I – telofase I – profase II – metafase II – anafase II – telofase II tanpa interfase
4.     Pada meiosis 1 sel induk mengalami satu kali pembelahan , sedangkan pada meiosis 1 sel induk mengalami dua kali pembelahan.
5.      Pada mitosis 1 sel induk akan menghasilkan 2 sel anak yang memiliki jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom sel induk, sedangkan pada meiosis 1 sel induk akan menghasilkan 4 sel anak dengan jumalh kromosom separuh dari jumlah kromosom sel induk Pada mitosis sel anak bersifat diploid ( 2n ), sedangkan pada meiosis sel anak bersifat haploid ( n ). (jowono, biologi sel penerbit buku kedokteran)